100% Refund

Lihat Kelas
flash sale
hamburger-menu

Tips quality assurance

Meningkatkan skills menjadi 1% lebih baik

Kelas judul tips baru di BuildWithAngga

judul tips baru

isi konten bold italic image protected function validateLogin(Request $request) { $this->validate($request, [ $this->username() => 'required', 'password' => 'required', // 'g-recaptcha-response' => App::environment('production') ? 'required|recaptchav3:login,0.5' : 'required', 'g-recaptcha-response' => 'required|recaptchav3:login,0.5', ], [ 'g-recaptcha-response.required' => 'Captcha wajib diisi', 'g-recaptcha-response.recaptchav3' => 'Captcha tidak valid', ]); }

Kelas tips cms mentor 1 edit di BuildWithAngga

tips cms mentor 1 edit

test bold italic image @guest @if($detailCourse->tipe_kelas == 'Starter' || $detailCourse->tipe_kelas == 'Freemium') Gabung Kelas @else Gabung Kelas @endif @endguest Hallo sahabat ngoding Pada bagian ini kita akan berkenalan dengan salah satu yang keren pada laravel. yaitu Migration Apasihh Migration Laravel?? Migration merupakan cara untuk membuat skema database secara langsung dengan mengeksekusi kode program atau bisa disebut dengan Control Version System, bukan melalui eksekusi SQL. Dengan migration, kita bisa membuat table data dengan lebih mudah dan cepat. migration akan meng-generate file - file migration sebagai control system. Maka, kita tidak perlu menulis kode SQL untuk membuat skema database, melainkan menggunakan kode program PHP. Masih bingung? Tenang, saya harap setelah contoh berikut, Anda akan lebih memahami. Sebelum memulai pembuatan file migration, pertama sekali coba teman-teman hapus semua file migration yang sudah ada pada folder database\\migrations. Cara Membuat Migration Untuk membuat file migrasi, kita akan menggunakan Artisan CLI dengan perintah “php artisan” yang nanti akan dijalankan pada command line atau terminal. Namun, sebelum pembuatan migration, pertama kali kita perlu merancang database dengan kebutuhan kita dan sesuaikan koneksi databasenya yang bisa kita atur pada file .env. contohnya, seperti ini : DB_CONNECTION=mysqlDB_HOST=127.0.0.1DB_PORT=3306DB_DATABASE=latihan_laravelDB_USERNAME=rootDB_PASSWORD=root lalu kawan - kawan bisa membuka terminal atau Command Line, masuk ke directory project laravel kalian melalui terminal atau command line, kemudian masukan perintah dengan perinta berikut. $ php artisan make:migration nama_migration // contohnya$ php artisan make:migration create_table_murid  apabila terdapat pemberitahuan bahwa file migrasi sudah terbuat dan tersimpan. Setelah itu kalian bisa membuka file migrasi yang tersimpan lalu isi seperti berikut. bigIncrements('id'); $table->timestamps(); }); } /** * Reverse the migrations. * * @return void */ public function down() { Schema::dropIfExists('murid'); } Seperti yang bisa liat , perbedaan fungsi up() dan down() terlihat jelas pada file migrasi. File migrasi yang dibuat dengan memiliki fungsi up() dan down() yang secara otomatis mengenali nama tabel yang akan dibuat. Di sisi lain, file migrasi tanpa awalan create_ memiliki fungsi up() dan down()yang masih kosong dan perlu diisi secara manual. Hal ini merupakan salah satu trik untuk mempercepat pembuatan file migrasi di Laravel. Salah satu tips penting dalam Laravel adalah mengikuti aturan penamaan yang baku. Hal ini akan memudahkan kita dalam pengembangan aplikasi. Contohnya, nama tabel dalam Laravel menggunakan kata jamak, sedangkan nama modelnya menggunakan kata tunggal. Misalnya, model dengan nama User akan dipadankan dengan tabel User. Begitu pula model dengan nama Murid akan dipadankan dengan tabel Murid . Jika kita tidak mengikuti aturan penamaan ini, kita perlu menentukan secara manual nama tabel yang berpadanan dengan model kita. Hal ini dapat menyulitkan dan membuat kode kita kurang terbaca. Melengkapi File Migrasi Tahapan berikutnya adalah melengkapi file migration kita. Pada file migration create_table_murid , lengkapi fungsi up() seperti contoh dibawah ini. bigIncrements('id'); $table->string('nama'); $table->unsignedInteger('nomor_siswa'); $table->timestamps(); }); } /** * Reverse the migrations. * * @return void */ public function down() { Schema::dropIfExists('murid'); } Mari kita bedah potongan kode program diatas. Schema::create('murid', … adalah kode program untuk membuat tabel. Parameter murid* adalah sebagai nama tabel yang akan dibuat. Jika diterjemahkan ke kode program SQL maka perintah diatas sama dengan CREATE TABLE murid(....$table->bigIncrements('id') adalah kode program untuk membuat atribut *id* dengan ketentuan bertipe data big int, unsigned, bersifat not null, bersifat auto_increment, dan dijadikan sebagai primary key. Unsigned artinya nilainya tidak akan bisa negatif, not null artinya tidak boleh dikosongkan, auto_increment artinya akan bertambah secara otomatis ketika menambah data baru. Jika diterjemahkan ke kode program SQL maka perintah diatas sama dengan 'id' int unsigned not null auto_increment primary key .$table->string('nama') adalah kode program untuk membuat atribut name dengan ketentuan bertipe data varchar(255) dan bersifat not null. Varchar(255) artinya adalah tipe berupa rangkaian karakter dengan panjang maksimal 255 karakter, sama dengan 255 bit, karena setiap karakter membutuhkan alokasi memori sebesar 1 bit. Angka 255 adalah angka default dan bisa diganti dengan kebutuhan panjang data kita dengan cara mengubah kode program menjadi $table->string('title', 100) , untuk panjang maksimal 100 karakter. Jika diterjemahkan ke kode program SQL maka perintah diatas sama dengan 'name' varchar(255) not null.$table->unsignedInteger('nomor_siswa') adalah kode program untuk membuat atribut nomor_siswa dengan ketentuan int unsigned not null. Kita buat bersifat unsigned untuk membatasi kesalahan memasukkan data berupa bilangan negatif. Jika diterjemahkan ke kode program SQL maka perintah diatas sama dengan 'nomor_siswa' int unsigned not null$table->timestamps() adalah potongan kode untuk membuat atribut created_at dan updated_at dengan ketentuan timestamp null. Timestamp adalah tipe data untuk menyimpan tanggal dan waktu sekaligus. Null artinya tidak wajib disini. Jika diterjemahkan ke kode program SQL maka perintah diatas sama dengan 'created_at' timestamp null, 'updated_at’ timestamp null Jadi untuk potongan kode pada fungsi up() diatas jika kita menulisnya dalam kode program SQL, maka akan seperti ini. create table 'books' ( 'id' int unsigned not null auto_increment primary key, 'nama' varchar(255) not null, 'nomor_siswa' int unsigned not null, 'created_at' timestamp null, 'updated_at' timestamp null} Eksekusi File Migrasi Setelah menyelesaikan pembuatan file migrasi, langkah selanjutnya adalah menjalankannya. Kita akan menggunakan Artisan CLI untuk melakukan eksekusi. Pastikan konfigurasi koneksi database pada file .env telah diisi dengan benar sebelum menjalankan perintah berikut: php artisan migrate Apabila tidak ada pesan error yang muncul maka migration berjalan dengan benar. Maka table user dan tabel yang kalian dibuat sudah tercipta di dalam database yang terhubung. Apabila terdapat pesan error kalian coba baca dan temukan solusinya di stackoverflow atau forum lainya hehehehe. Sampai sini untuk pembuatan tabel dengan migration Merubah Nama Tabel Pada Migration Laravel Selain create kita juga bisa mengubah nama table yang kita miliki melalui migration fungsi , dengan perintah. Schema::rename('nama_table_yang_ingin_di_rename', 'nama_baru'); tapi kalian bisa juga kok buat ganti table name kalian pada fungsi up(). dan kemudian lakukan perintah php artisan migrate Menghapus Table Dengan Migration Untuk menghapus tabel dengan migration laravel, juga sudah ada fungsi atau metode nya. Schema::drop('nama_table'); Migrasi Laravel menawarkan solusi modern dan efisien untuk merancang skema database. Meskipun tidak wajib, migrasi dapat meningkatkan kolaborasi, deployment, dan kejelasan kode dalam proyek Laravel kalian. Oke Sekian penjelasan tentang migration kalian bisa kembali untuk menguliknya sendiri tentunya. Semoga bermanfaat buat kalian. See you guysss ! This block contains unexpected or invalid content.ResolveConvert to HTML Your site doesn’t include support for the "undefined" block. You can leave this block intact, convert its content to a Custom HTML block, or remove it entirely.Keep as HTML

Kelas Katalon Studio for Automation Test di BuildWithAngga

Katalon Studio for Automation Test

Pengertian Katalon adalah sebuah platform pengujian perangkat lunak yang digunakan untuk otomatisasi pengujian perangkat lunak dan aplikasi web. Katalon mudah digunakan dengan antarmuka grafis yang mudah dipahami, di mana kita dapat merekam aksi-aksi yang dilakukan pada aplikasi web dan mengonversikannya menjadi skenario pengujian otomatis. Selain itu, kita dapat menulis skenario pengujian secara manual menggunakan bahasa skrip seperti Gherkin atau Groovy. Kita bisa mengunduh Katalon studio disini. Beberapa fitur Katalon diantaranya : Perekaman Otomatis: Katalon memungkinkan merekam aksi yang dilakukan pada aplikasi web untuk membuat skenario pengujian otomatis.Pengelolaan Proyek: Kita dapat mengelola proyek pengujian dengan mudah melalui antarmuka pengguna.Integrasi: Katalon dapat diintegrasikan dengan alat-alat pengembangan dan manajemen tugas seperti JIRA, Jenkins, Git, dan lainnya.Reporting: Katalon memberikan laporan tentang hasil pengujian, termasuk informasi tentang keberhasilan pengujian, kegagalan dan kesalahan.Testing cross browser: Katalon mendukung pengujian silang peramban, yang memungkinkan kita menguji aplikasi web di berbagai peramban dengan mudah. Mengenal Apa itu Groovy ? Groovy adalah bahasa pemrograman yang digunakan dalam Katalon untuk menulis skenario pengujian otomatis, scripting, dan tugas-tugas lainnya. Groovy adalah bahasa yang berjalan di atas Java Virtual Machine (JVM) dan memiliki sintaks yang mirip dengan Java, tetapi dengan beberapa fitur yang membuatnya lebih ekspresif dan mudah digunakan. Groovy digunakan untuk diantaranya sebagai berikut : Menulis Skrip Pengujian Manual: Kita dapat menggunakan Groovy untuk menulis skenario pengujian otomatis secara manual, memberikan fleksibilitas lebih dalam mengontrol alur pengujian dan tindakan yang diambil.Menggunakan Fungsi dan Metode: Kita dapat menggunakan Groovy untuk memanggil fungsi-fungsi dan metode-metode yang disediakan oleh Katalon, serta membuat fungsi-fungsi kustom sendiri.Manipulasi Data: Groovy memungkinkan kita melakukan manipulasi data dengan mudah, seperti mengubah format tanggal, mengolah string, atau memanipulasi struktur data.Interaksi dengan Komponen Aplikasi: Dengan Groovy, kita dapat berinteraksi dengan komponen-komponen aplikasi web, seperti mengisi formulir, mengklik tombol, atau memeriksa elemen-elemen pada halaman web. Berikut adalah contoh Groovy : Mengenal Kegunaan Spy web pada Katalon Spy Web adalah fitur dalam Katalon Studio yang digunakan untuk mengidentifikasi elemen-elemen pada halaman web yang akan digunakan dalam skenario pengujian otomatis. Fitur ini membantu untuk mengumpulkan informasi tentang elemen-elemen tersebut, seperti id, nama, kelas CSS, XPath, dan lainnya, sehingga kita dapat dengan mudah mengakses dan berinteraksi dengan elemen-elemen ini dalam skrip pengujian. Berikut adalah beberapa kegunaan utama dari Spy Web dalam Katalon: Identifikasi Elemen: Spy Web memungkinkan kita mengidentifikasi elemen-elemen pada halaman web, seperti tombol, input teks, tautan, dan lainnya. Anda dapat melihat atribut-atribut yang unik untuk setiap elemen ini.Menggunakan Atribut sebagai Pengenal: Setelah mengidentifikasi elemen dengan Spy Web,kita dapat menggunakan atribut-atribut seperti id, XPath, atau CSS selector sebagai pengenal untuk berinteraksi dengan elemen-elemen tersebut dalam skenario pengujian kita.Membuat Objek Pengujian: Setelah mengidentifikasi elemen dengan Spy Web, kita dapat membuat objek pengujian (Test Objects) yang mewakili elemen-elemen tersebut. Ini memudahkan kita untuk mengorganisasi dan mengelola elemen-elemen yang akan digunakan dalam skenario pengujian.Mendukung Otomatisasi: Spy Web membantu kita dalam membangun skenario pengujian otomatis dengan cepat. kita dapat dengan mudah menemukan dan mengidentifikasi elemen-elemen yang diperlukan untuk menguji berbagai fitur aplikasi web. Contoh penggunaan spy web : Mengenal Apa itu object repository ? Object Repository adalah fitur yang digunakan dalam Katalon Studio (dan juga pada alat pengujian lainnya) untuk mengelola elemen-elemen (objek-objek) yang akan digunakan dalam skenario pengujian otomatis. Fitur ini bertujuan untuk memisahkan definisi elemen-elemen dari skrip pengujian, sehingga memudahkan dalam mengelola dan memelihara skenario pengujian. Berikut adalah beberapa kegunaan utama dari Object Repository dalam Katalon: Organisasi yang Lebih Baik: Dengan menggunakan Object Repository, kita dapat mengorganisasi elemen-elemen berdasarkan halaman web atau fitur yang berkaitan. Ini membantu dalam menyusun dan mengelompokkan elemen-elemen untuk setiap bagian aplikasi.Penggunaan Atribut yang Tepat: Object Repository memungkinkan untuk menyimpan berbagai atribut elemen, seperti id, XPath, atau CSS selector. Kita dapat memilih atribut yang paling cocok untuk pengenal elemen yang stabil.Penting untuk Kolaborasi: Saat bekerja dalam tim, Object Repository membantu dalam berbagi dan bekerja secara kolaboratif pada definisi elemen-elemen. Semua anggota tim dapat mengakses dan menggunakan elemen-elemen yang telah didefinisikan.Membuat Skrip Lebih Bersih: Dengan memisahkan definisi elemen dari skrip pengujian, skrip pengujian kita menjadi lebih bersih dan mudah dibaca. Skrip fokus pada logika pengujian, sementara elemen-elemen dikelola secara terpisah. Contoh Object repository : Mengenal Test cases pada Katalon Test cases (kasus uji) dalam Katalon memiliki fungsi utama untuk mendefinisikan langkah-langkah yang harus dijalankan dalam pengujian otomatis. Setiap test case merupakan serangkaian instruksi yang menggambarkan bagaimana aplikasi atau sistem harus diuji dan diuji apa yang diharapkan dari hasil pengujian tersebut. Test cases membantu untuk mengatur, mengotomatisasi, dan menjalankan serangkaian skenario pengujian untuk memastikan bahwa aplikasi berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari test cases dalam Katalon: Mendefinisikan Skenario Pengujian: Test case menguraikan skenario pengujian yang akan dilakukan, termasuk langkah-langkah apa yang harus diambil dalam urutan tertentu.Mengotomatisasi Pengujian: Test case berfungsi sebagai kerangka kerja untuk mengotomatisasi langkah-langkah pengujian. Kita dapat menggunakan script atau aksi-aksi yang telah direkam untuk menjalankan skenario pengujian secara otomatis.Verifikasi Fungsionalitas: Test cases memverifikasi apakah fungsionalitas aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Setiap test case menjelaskan tindakan yang harus diambil dan hasil yang diharapkan.Dokumentasi Pengujian: Test cases juga berfungsi sebagai dokumentasi formal tentang cara melakukan pengujian. Ini membantu tim pengembang dan pengujian untuk memahami apa yang diuji dan bagaimana melakukannya. Contoh test case : Mengenal Test Suites pada Katalon Test suite (kelompok uji) dalam Katalon adalah kumpulan test cases yang dikelompokkan bersama untuk dijalankan secara bersamaan. Fungsi utama dari test suite adalah mengatur dan menjalankan serangkaian test cases dengan cara yang terstruktur dan terkoordinasi. Test suite membantu dalam mengelompokkan dan mengatur pengujian otomatis yang lebih besar dan kompleks menjadi unit yang lebih teratur. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari test suite dalam Katalon: Pengaturan Pengujian: Test suite memungkinkan dalam mengelompokkan beberapa test cases yang berkaitan menjadi satu kesatuan, sehingga kita dapat menjalankannya dengan mudah sebagai satu kelompok.Pengujian End-to-End: Dalam aplikasi yang lebih besar dan kompleks, test suite dapat digunakan untuk menguji alur pengujian end-to-end yang melibatkan beberapa fitur dan komponen.Pengujian pada Berbagai Kasus: Kita dapat membuat beberapa test suites untuk menguji aplikasi dalam berbagai skenario, kondisi, atau perubahan konfigurasi.Mengoptimalkan Waktu: Dengan menjalankan beberapa test cases dalam satu waktu (batch), kita dapat mengoptimalkan penggunaan waktu untuk menjalankan pengujian otomatis. Contoh Test suites : Mengenal fitur Reports pada Katalon Fitur pelaporan membantu untuk memahami status pengujian, hasil pengujian, dan masalah yang mungkin muncul dalam aplikasi atau sistem yang sedang diuji. Katalon Studio menyediakan berbagai jenis laporan yang dapat membantu untuk menganalisis hasil pengujian dengan lebih baik. Contoh fitur Reports: Kesimpulan Berdasarkan penjelasan diatas, kita sudah tahu kegunaan software katalon studio dalam pengetesan automasi (automation testing). Kembangkan diri kamu melalui kelas online di Buildwithangga. Disini terdapat beberapa kelas untuk kamu yang ingin menjadi Software Quality Assurance loh! Kamu bisa belajar pada kelas ini untuk mengenal karir software quality assurance dan memahami beberapa jenis testing yang perlu kita lakukan. Terimakasih sudah membaca 🤩🙌🏻

Kelas Kelebihan Software Quality Assurance di industri Start Up di BuildWithAngga

Kelebihan Software Quality Assurance di industri Start Up

Industri startup adalah sektor ekonomi yang terdiri dari perusahaan-perusahaan inovatif yang berfokus pada pengembangan produk dan sering kali menggunakan teknologi yang sedang up to date. Tujuan utama dari sebagian besar perusahaan startup adalah untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, yang dapat diukur dalam berbagai cara, termasuk mencapai profitabilitas, pertumbuhan pendapatan yang signifikan, atau akuisisi oleh perusahaan yang lebih besar. Industri startup mencakup berbagai sektor, termasuk teknologi informasi, kesehatan, keuangan, e-commerce, transportasi, pendidikan, dan banyak lagi. Ini adalah tempat berkembangnya inovasi dan perubahan yang dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi. Bekerja sebagai Software Quality Assurance (SQA) di industri startup memiliki beberapa kelebihan unik yang membuat peran ini menarik dan berharga dalam konteks bisnis yang berkembang pesat. Kelebihan Software Quality Assurance di industri Start Up 1. Pengaruh Langsung terhadap Produk Di lingkungan startup, dalam proses pengembangan produk tentunya lebih banyak mengalami perubahan. Sebagai seorang SQA, Kita dapat memiliki pengaruh langsung pada perubahan-perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk dan merespons umpan balik pelanggan secara cepat. 2. Berperan dalam Inovasi Start-up seringkali mendorong inovasi dan lebih banyak eksperimen yang digunakan. SQA dapat berperan dalam merancang strategi pengujian yang mendukung pengembangan inovasi dan solusi baru yang unik. 3. Fleksibilitas dan Diversifikasi Tugas Di startup, SQA mungkin harus melakukan berbagai tugas yang melampaui pengujian perangkat lunak. Kita dapat berpartisipasi dalam berbagai aspek pengembangan, termasuk desain produk, pengujian, dan pemantauan performa. 4. Pembelajaran Cepat Di lingkungan yang cepat berubah seperti startup, Kita dapat belajar dengan cepat tentang berbagai aspek bisnis, teknologi, dan industri. Ini dapat mengembangkan keterampilan dan membuat kita menjadi profesional yang lebih serba bisa. 5. Pengaruh dalam Budaya Perusahaan Dalam startup, Kita akan terlibat dalam pengembangan produk dari awal hingga peluncuran. Ini memberi pemahaman yang mendalam tentang proses pengembangan produk yang berharga. Namun, penting untuk diingat bahwa bekerja di startup juga dapat menantang. Kita mungkin dihadapkan pada tekanan untuk menghasilkan hasil dalam waktu singkat, serta memiliki tanggung jawab yang beragam. Fleksibilitas, kerja keras, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat adalah atribut yang penting dalam peran SQA di lingkungan startup. Kesimpulan Secara keseluruhan, bekerja sebagai SQA di industri startup dapat memberikan pengalaman yang berharga, pertumbuhan pribadi yang cepat, dan kontribusi langsung terhadap kesuksesan perusahaan. Sebagai Software quality assurance kita bisa menggunakan tahapan kerja dengan metode SDLC yaitu Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (Software Development Life Cycle) yaitu serangkaian tahapan yang harus dilewati oleh tim pengembang perangkat lunak untuk merancang, mengembangkan, menguji, dan mengimplementasikan perangkat lunak. Dalam SDLC, peran Software Quality Assurance (SQA) memegang peran penting untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dan memenuhi kebutuhan pengguna. Untuk kamu yang ingin mencoba memulai karir sebagai seorang software quality assurance, kamu bisa mulai belajar sekarang di Buildwithangga. untuk kamu yang baru mengenal SQA, kamu bisa langsung pelajari kelas ini 🤩🙌🏻